Operasi Kemanusiaan Indonesia di Gaza, Kisah Solidaritas dan Diplomasi Prabowo

Pesawat Herculis TNI AU lepas landas. | Foto Antara

Jakarta, Rakyatterkini.com – Beberapa bulan terakhir, eskalasi konflik di Gaza, Palestina, telah menyebabkan penderitaan yang tak terbayangkan. Mereka yang selamat dari serangan Israel kehilangan lebih dari sekadar rumah dan harta benda.

Mereka kehilangan orang-orang yang mereka cintai, tempat yang aman, dan bahkan waktu untuk berdoa. Ini adalah kejahatan kemanusiaan yang tak termaafkan dan melampaui batas akal sehat.

Reaksi dunia terhadap tragedi di Gaza telah menginspirasi solidaritas global dan menjadi topik utama pembicaraan di seluruh dunia. Di Indonesia, yang selalu berdiri teguh mendukung Palestina, perhatian terhadap isu Gaza dan kemerdekaan Palestina semakin meningkat, terutama menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sehari sebelum Idul Fitri, pada Selasa (9/4/2024), seperti dikutip dari Antara, Pemerintah Indonesia, melalui Tentara Nasional Indonesia (TNI), secara bersejarah melakukan operasi bantuan kemanusiaan dengan mengirimkan bantuan langsung ke Gaza melalui metode penjatuhan dari udara menggunakan parasut. Setidaknya, ada 20 paket bantuan yang berhasil diterjunkan oleh personel TNI Angkatan Udara (AU) ke wilayah selatan Gaza.

Paket-paket bantuan tersebut, yang berasal dari sumbangan rakyat Indonesia, berisi makanan, air mineral, dan obat-obatan, masing-masing dengan berat 160 kilogram. Operasi penjatuhan bantuan ini dilakukan menggunakan pesawat TNI AU C-130 J Super Hercules dengan metode penerjunan low-cost low-altitude (LCLA), pada Selasa (9/4) pukul 12.50 waktu setempat, setelah pesawat lepas landas dari Pangkalan Udara King Abdullah II pada pukul 11.36 waktu setempat, dan mendarat kembali di pangkalan yang sama pada pukul 13.47 waktu setempat. Operasi ini memakan waktu sekitar 2 jam.

Operasi ini dipimpin oleh Satuan Tugas (Satgas) Misi Pengiriman Bantuan ke Gaza TNI AU, yang berangkat dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada 29 Maret 2024. Satgas ini dipimpin oleh Kolonel (Pnb) Noto Casnoto, yang juga menjabat sebagai Komandan Wing I Lanud Halim Perdanakusuma.

Dalam pesawat tersebut, terdapat 900 payung udara orang (PUO) dan 50 payung udara barang (PUB) yang disiapkan untuk menerjunkan bantuan. Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama dengan tiga kepala staf angkatan turut hadir di Lanud Halim Perdanakusuma untuk melepas keberangkatan satgas yang beranggotakan 27 personel.

Meskipun pengiriman bantuan mungkin tampak seperti kegiatan biasa, namun ada pertanyaan yang layak untuk ditanyakan mengapa bantuan dikirim melalui udara dengan cara penjatuhan dari udara (airdrop)? Mengapa tidak melalui jalur darat yang mungkin lebih aman?

Menlu Retno Marsudi memberikan penjelasan atas pertanyaan tersebut. “Idealnya, bantuan harus dikirim melalui jalur darat, namun kendala-kendala seperti proses checking dan risiko serangan membuat pengiriman melalui darat menjadi tidak praktis,” ujar Menlu Retno pada Selasa, 26 Maret 2024.

Konfirmasi atas penjelasan Menlu dapat dilihat dari negara-negara lain yang juga mengirim bantuan melalui udara. Beberapa negara yang telah melakukannya antara lain Amerika Serikat, Mesir, Uni Emirat Arab, Inggris, Belanda, Belgia, Prancis, Oman, Bahrain, dan Qatar.

Sebagian besar negara ini bekerja sama dengan Angkatan Udara Yordania (Royal Jordan Air Forces) dalam operasi pengiriman bantuan. Hingga 10 Maret 2024, Angkatan Udara Yordania telah melaksanakan setidaknya 40 operasi pengiriman bantuan ke Gaza melalui udara.

Yang menarik, sebagian besar negara tersebut bekerja sama dengan Yordania, yang menunjukkan peran penting Prabowo Subianto dalam kelancaran pengiriman bantuan. Meskipun Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, namun Prabowo Subianto telah memainkan peran krusial dalam memastikan kelancaran pengiriman bantuan ke Gaza melalui hubungan baik dan komunikasi yang kuat dengan Raja Yordania Abdullah II.

Hubungan dekat antara Prabowo dan Raja Abdullah II telah terjalin selama bertahun-tahun. Keakraban ini terbukti dari ucapan selamat Raja Abdullah II atas kemenangan Prabowo dalam Pilpres 2024. “Saya tahu negaramu membutuhkanmu. Saya mengenal Anda sejak lama dan saya sangat bangga, kawanku,” ungkap Raja Yordania Abdullah II melalui telepon kepada Prabowo pada 12 Maret 2024.

Dari percakapan tersebut, Raja Abdullah II mengutus Duta Besar Yordania untuk Indonesia Sudqi Al Omoush untuk menemui Prabowo di Kementerian Pertahanan RI dan menyerahkan langsung undangan berpartisipasi dalam operasi penjatuhan bantuan kemanusiaan ke Gaza dari udara.

Pengiriman bantuan ini merupakan bukti nyata dari solidaritas Indonesia dengan Palestina, yang diwujudkan melalui kerja diplomasi Prabowo Subianto untuk membantu rakyat Palestina. Ini adalah bukti konkret dari tekad Indonesia untuk mendukung saudara-saudara mereka yang membutuhkan di Gaza. (*)
https://ouo.io/n7jHC0

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started